Saturday 15 September 2012

7 langkah metode hipotesis deduktif

Metode hipotesis deduktif memiliki 7 langkah, berikut penjelasannya:


Pengamatan
Pengamatan adalah suatu proses atau objek dengan maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian.

Pengumpulan data awal
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap petanyaan penelitian.

Perumusan Teori
Pada tahapan ini, peneliti mencoba merumuskan teori-teori mana yang akan dipakai dalam melakukan penelitian. Teori yang telah dirumuskan tersebut menjadi alat dalam mengkaji suatu fenomena yang akan diteliti. Oleh kerana itu, tingkat relevansi teori yang dirumuskan dengan masalah yang akan diteliti menjadi sangat penting dalam menunjang keberhasilan suatu penelitian.

Penyusunan hipotesis
Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
Hipotesis merupakan langkah pertama sebelum mengadakan penelitian, ia dirumuskan terlebih dahulu sebagai pedoman dalam mengambil kesimpulan.

Pengumpulan data lanjutan
Pengumpulan data lanjutan diperlukan untuk menunjang dari hipotesis yang sudah disusun. Sebagai bahan pelengkap untuk meneruskan ke proses analisis data. Pada tahap ini adalah bagian melengkapi dari pengumpulan data awal.

Analisis data
Analisis data adalah suatu kegiatan untuk meneliti, memeriksa, mempelajari, membandingkan data yang ada dan membuat interpretasi yang diperlukan. Selain itu, analisis data dapat digunakan untuk mengindentifikasi ada tidaknya masalah. Analisa data juga merupakan proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar. Data yang diperoleh data dari pengumpulan data sebelumnya ditambah dengan hipotesis yang telah dibangun.

Deduksi
Deduksi adalah kesimpulan akhir dari analisa yang sudah disusun. Deduksi berarti penarikan kesimpulan dari keadaan yang umum atau penemuan yang khusus dari yang umum. Metode deduksi akan membuktikan suatu kebenaran baru berasal dari kebenaran-kebenaran yang sudah ada dan diketahui sebelumnya (berkesinambungan ). Metode deduksi umumnya dipakai pada bidang matematika untuk membuat turunan-turunan rumus yang lebih simpel.


Itulah 7 langkah dalam metode hipotesis deduktif, semoga bermanfaat.

Read Full Article...

Bentuk penelitian berdasarkan tujuannya

Bentuk dari penelitian berdasarkan tujuannya dibagi menjadi dua bentuk, yaitu:

Penelitian Murni

Penelitian murni, merupakan penelitian yang dilakukan atau diarahkan sekedar untuk memahami masalah organisasi secara mendalam dan hasil penelitian tersebut untuk pengembangan ilmu administrasi atau manajemen.
Contoh penelitian murni adalah penelitian tentang kehidupan dinosaurus, dimana penelitian bertujuan untuk ilmu pendidikan. Bukan untuk mencari solusi dari permasalahan.

Penelitian Terapan
Penelitian terapan, merupakan penelitian yang diarahkan untuk mendapatkan informasi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah.
Contoh dari penelitian terapan adalah penelitian untuk meningkatkan profit sebuah supermarket dengan meneliti apa produk yang sering dibeli konsumen. Contoh lainnya adalah penelitian tentang kemacetan Jakarta yang akan memberikan solusi untuk mengatasi kemacetan Jakarta.


Itulah bentuk penelitian berdasarkan tujuannya. Semoga bermanfaat.

Read Full Article...

Saturday 8 September 2012

Pentingnya hubungan interpersonal bagi perkembangan diri


Apakah hubungan interpersonal itu penting bagi perkembangan diri kita? Itu yang akan saya bahas pada tulisan ini. Sebelum jauh kita membahas apa itu interpersonal, kita akan bahas dulu apa itu sebenarnya yang disebut interpersonal.

Interpersonal adalah pertukaran informasi diantara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya. Tujuannya adalah menyampaikan suatu informasi tertentu kepada pihak yang dituju (pendengar) dan informasi yang disampaikan itu diterima dengan baik tanpa ada perubahan makna. Terdengar sangat biasa yah artinya, namun ini menjadi hal yang sulit jika kita sudah mencapai suatu tingkat profesi tertentu dalam karir kita.

Pada awal memulai karir menjadi karyawan di suatu perusahaan swasta, saya belum paham apa itu interpersonal. Yang saya tahu hanyalah bagaimana menyelesaikan pekerjaan saya secara benar dan cepat. Saya berpikir atasan saya pasti akan menyukai kinerja saya. Sampai pada akhirnya setelah melewati masa percobaan saya, atasan saya melakukan review selama saya bekerja. Dalam penilaian tersebut, ada beberapa poin yang difokuskan dalam penilaian. Untuk kinerja saya tidak ada masalah sama sekali, malah bisa dibilang memuaskan karena saya bisa menyelesaikan pekerjaan sesuai due date yang diberikan. Tapi ada poin lain yang dinilai atasan saya, yaitu masalah interpersonal.

Setelah review tersebut saya paham bahwa di dunia kerja kita bukan dituntut harus bisa berprestasi saja dalam artian bisa menyelesaikan suatu pekerjaan saja. Namun kita bekerja di dalam suatu lingkungan, dimana dalam lingkungan tersebut banyak sekali orang-orang didalamnya. Saat kita berkomunikasi itulah, kita harus bisa meninggalkan jejak yang baik pada lawan bicara kita. Kenapa itu sangat penting? Saya rasakan cukup penting, dimana bila kita sudah berhasil meninggalkan kesan yang baik, akan adanya kesempatan datang dari lawan bicara kita. Mereka akan menceritakan kesan mereka saat berbicara dengan kita. Dan harus kita akui, bila kita meninggalkan kesan yang buruk, maka ucapan itu yang akan cepat tersebar apabila kita meninggalkan kesan yang baik. Bila kita sudah di cap sebagai orang yang “tidak baik”, sangat sulit rasanya untuk kita berkembang di lingkungan tersebut.

Meninggalkan kesan yang baik bisa mendatangkan peluang baru? Ya tentu saja sangat bisa. Contoh nyata begini saja, bila kita ingin mencari suatu barang atau jasa, biasanya kita akan mencari rekomendasi kira-kira kita akan ambil dari mana. Sedangkan yang bisa memberikan rekomendasi haruslah orang yang pernah memakai barang atau jasa tersebut dan pastinya mereka punya kesan yang baik pada saat melakukan transaksi oleh penjualnya. Dalam dunia marketing itu disebut sebagai Word Of Mouth (WOM). Lalu apakah dalam karir juga seperti itu? Harus kita akui memang seperti itu. Seorang pemimpin tidak akan memberikan suatu tanggung jawab yang besar kepada sembarang orang. Mereka akan mencari rekomendasi-rekomendasi kepada orang sekitar untuk mencari para kandidat. Jangan sampai kita gagal menjadi kandidat tersebut hanya karena anda pernah meninggalkan jejak buruk pada saat berkomunikasi pada rekan kerja.

Dengan interpersonal sebagai softskill, tidak hanya pada karir saja akan menunjang, namun pada lingkungan bermasyarakat juga sangat bermanfaat. Kita sebagai makhluk sosial, pasti sering berhubungan dengan orang lain baik yang kita kenal maupun orang yang kita tidak kenal sekalipun. Dengan memberikan kesan yang baik pada mereka, kita akan diberikan kemudahan-kemudahan yang kita takkan duga akan terjadi.

Read Full Article...