Apakah hubungan
interpersonal itu penting bagi perkembangan diri kita? Itu yang akan saya bahas
pada tulisan ini. Sebelum jauh kita membahas apa itu interpersonal, kita akan
bahas dulu apa itu sebenarnya yang disebut interpersonal.
Interpersonal
adalah pertukaran informasi diantara seseorang dengan paling kurang seorang
lainnya atau biasanya di antara dua orang yang dapat langsung diketahui
balikannya. Tujuannya adalah menyampaikan suatu informasi tertentu kepada pihak
yang dituju (pendengar) dan informasi yang disampaikan itu diterima dengan baik
tanpa ada perubahan makna. Terdengar sangat biasa yah artinya, namun ini
menjadi hal yang sulit jika kita sudah mencapai suatu tingkat profesi tertentu
dalam karir kita.
Pada awal
memulai karir menjadi karyawan di suatu perusahaan swasta, saya belum paham apa
itu interpersonal. Yang saya tahu hanyalah bagaimana menyelesaikan pekerjaan
saya secara benar dan cepat. Saya berpikir atasan saya pasti akan menyukai
kinerja saya. Sampai pada akhirnya setelah melewati masa percobaan saya, atasan
saya melakukan review selama saya bekerja. Dalam penilaian tersebut, ada
beberapa poin yang difokuskan dalam penilaian. Untuk kinerja saya tidak ada
masalah sama sekali, malah bisa dibilang memuaskan karena saya bisa
menyelesaikan pekerjaan sesuai due date yang diberikan. Tapi ada poin lain yang
dinilai atasan saya, yaitu masalah interpersonal.
Setelah review
tersebut saya paham bahwa di dunia kerja kita bukan dituntut harus bisa
berprestasi saja dalam artian bisa menyelesaikan suatu pekerjaan saja. Namun kita
bekerja di dalam suatu lingkungan, dimana dalam lingkungan tersebut banyak
sekali orang-orang didalamnya. Saat kita berkomunikasi itulah, kita harus bisa
meninggalkan jejak yang baik pada lawan bicara kita. Kenapa itu sangat penting?
Saya rasakan cukup penting, dimana bila kita sudah berhasil meninggalkan kesan
yang baik, akan adanya kesempatan datang dari lawan bicara kita. Mereka akan
menceritakan kesan mereka saat berbicara dengan kita. Dan harus kita akui, bila
kita meninggalkan kesan yang buruk, maka ucapan itu yang akan cepat tersebar
apabila kita meninggalkan kesan yang baik. Bila kita sudah di cap sebagai orang
yang “tidak baik”, sangat sulit rasanya untuk kita berkembang di lingkungan
tersebut.
Meninggalkan
kesan yang baik bisa mendatangkan peluang baru? Ya tentu saja sangat bisa.
Contoh nyata begini saja, bila kita ingin mencari suatu barang atau jasa,
biasanya kita akan mencari rekomendasi kira-kira kita akan ambil dari mana.
Sedangkan yang bisa memberikan rekomendasi haruslah orang yang pernah memakai
barang atau jasa tersebut dan pastinya mereka punya kesan yang baik pada saat
melakukan transaksi oleh penjualnya. Dalam dunia marketing itu disebut sebagai
Word Of Mouth (WOM). Lalu apakah dalam karir juga seperti itu? Harus kita akui
memang seperti itu. Seorang pemimpin tidak akan memberikan suatu tanggung jawab
yang besar kepada sembarang orang. Mereka akan mencari rekomendasi-rekomendasi
kepada orang sekitar untuk mencari para kandidat. Jangan sampai kita gagal
menjadi kandidat tersebut hanya karena anda pernah meninggalkan jejak buruk
pada saat berkomunikasi pada rekan kerja.
0 comments:
Post a Comment