Friday 10 October 2014

SYSTEM DESIGN

SYSTEM DESIGN

Beberapa Strategi Desain System

Model driven design, sebuah pendekatan desain sistem yang menekankan penggambaran model sistem untuk mendokumentasikan aspek teknis dan implementasi dari sebuah sistem.
Model structured design, sebuah teknik desain sistem yang menguraikan proses-proses sistem menjadi komponen-komponen yang dapat dikelola.
Desain terstruktur modern, sebuah teknik yang fokus pada proses. Modern structured design adalah teknik berorientasi proses untuk mengubah program besar ke dalam hirarki modul-modul yang menghasilkan sebuah program komputer yang lebih mudah untuk diimplementasikan dan dipelihara (diubah)

Beberapa Keuntungan menggunakan prototyping sebagai pendekatan desain sistem

Prototyping adalah proses iterative dalam pengembangan sistem dimana requirement diubah ke dalam sistem yang bekerja (working system) yang secara terus menerus diperbaiki melalui kerjasama antara user dan analis.

Prototype methodology


  • Analis bekerja dengan tim untuk mengidentifikasi requirement awal untuk sistem
  • Analis kemudian membangun prototype. Ketika sebuah prototype telah selesai. User bekerja dengan prototype  itu dan menyampaikan pada analis apa yang mereka sukai dan yang tidak mereka sukai.
  • Analis kemudian menggunakan feedback ini untuk memperbaiki prototype
  • Versi baru diberikan kembali ke user
  • Ulangi langkah-langkah tersebut sampai user merasa puas

Keuntungan prototype


  • Prototype melibatkan user dalam analisa dan desain
  • Punya kemampuan menangkap requirement secara konkret daripada secara abstrak
  • Untuk digunakan secara standalone
  • Digunakan untuk memperluas SDLC

Beberapa kerugian atau perangkap prototyping sebagai sebuah pendekatan desain sistem

Prototype juga bisa dibangun melalui beberapa tool pengembangan untuk menyederhanakan proses. Prototyping merupakan bentuk dari Rapid Application Development (RAD).

Beberapa kerugian RAD:


  • RAD mungkin mengesampingkan prinsip-prinsip rekayasa perangkat lunak
  • Menghasilkan inkonsistensi pada modul-modul sistem
  • Tidak cocok dengan standar
  • Kekurangan prinsip reusability komponen

Kelemahan prototyping adalah : 


  1. Pelanggan kadang tidak melihat atau menyadari bahwa perangkat lunak yang ada belum mencantumkan  kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan juga belum memikirkan kemampuan pemeliharaan untuk jangja waktu lama.
  2. pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek. Sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman yang sederhana untuk membuat prototyping lebih cepat selesai  tanpa memikirkan  lebih lanjut bahwa program tersebut hanya merupakan cetak biru sistem . 
  3. Hubungan pelanggan dengan komputer yang disediakan  mungkin  tidak mencerminkan teknik perancangan yang baik 

Prototyping  bekerja dengan baik pada penerapan-penerapan yang berciri sebagai berikut: 


  1. Resiko tinggi Yaitu untuk maslaha-masalah yang tidak terstruktur dengan baik, ada perubahan yang besar dari waktu ke waktu, dan adanya persyaratan data yang tidak menentu. 
  2. Interaksi pemakai penting . Sistem harus menyediakan dialog on-line antara pelanggan dan komputer. 
  3. Perlunya penyelesaian yang cepat 
  4. Perilaku pemakai yang sulit ditebak 
  5. Sistem yang inovatif.  Sistem tersebut membutuhkan cara penyelesaian masalah dan penggunaan perangkat keras yang mutakhir 
  6. Perkiraan tahap penggunaan sistem yang pendek

Tugas yang harus dilakukan untuk menyelesaikan desain sistem pada proyek pengembangan in house

Untuk proyek pengembangan in house, desain sistem melibatkan pengembangan spesifikasi desain teknik yang akan memandu konstruksi dan implementasi dari sebuah sistem baru. Untuk menyelesaikan fase desain, desainer sistem harus menyelesaikan tugas-tugas di bawah ini :

Mendesain arsitektur aplikasi.

Arsitektur aplikasi merupakan suatu desain aplikasi yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berinteraksi satu sama lain.Biasanya juga disebutdengan infrastruktur aplikasi. Carakomunikasi komponen-komponen tersebutmelalui network atau jaringan yang salingterhubung. Terdapat beberapa macam arsitektur aplikasi, di antaranya Stand Alone, ClientServer (Two Tier), dan Three Tier. Selain ketiga arsitektur tersebut, Clustering dan DRC(Disaster Recovery Center) merupakan suatu metode tambahan pada arsitektur aplikasi yang lazim digunakan untuk menjaga availability suatu sistem.

Mendesain database sistem.

Database merupakan salah satu komponen yang penting di sistem informasi, karena berfungsi sebagai basis penyedia informasi bagi para pemakainya. Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan database sistem. Sistem basis data (database system ) ini adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam di dalam suatu organisasi.
Tujuan dari desain database adalah untuk menentukan data-data yang dibutuhkan dalam sistem, sehingga informasi yang dihasilkan dapat terpenuhi dengan baik. Database yang sudah masuk dalam suatu media penyimpanan tidak akan pernah bisa diakses tanpa adanya suatu perangkat lunak aplikasi yang familiar dengannya, misalkan saja perangkat lunak aplikasi yang berbasis database.

Medesain antarmuka sistem.

Merancang antarmuka merupakan bagian yang paling penting dari merancang sistem. Biasanya hal tersebut juga merupakan bagian yang paling sulit, karena dalam merancang antarmuka harus memenuhi tiga persyaratan: sebuah antarmuka harus sederhana, sebuah antarmuka harus lengkap, dan sebuah antarmuka harus memilki kinerja yang cepat.

Alasan utama mengapa antarmuka sulit untuk dirancang adalah karena setiap antarmuka adalah sebuah bahasa pemrograman yang kecil: antarmuka menjelaskan sekumpulan objek-objek dan operasi-operasi yang bisa digunakan untuk memanipulasi objek.

Dalam proses pengembangan antarmuka, kita bisa atau mungkin saja tidak bisa memisahkannya dari seluruh proses pengembangan sebuah produk. Walaupun begitu, fokus dari dua proses tersebut sangatlah berbeda. Dalam proses pengembangan antarmuka, fokus haruslah terletak pada elemen-elemen antarmuka dan objek-objek yang pengguna lihat dan gunakan, dibandingkan dengan kemampuan sebuah program.

Elemen-Elemen dalam perancangan antarmuka adalah


  1. Mendefinisikan konsep. Mengumpulkan kebutuhan-kebutuhan pengguna dan mendefinisikan desain secara konseptual.
  2. Memvalidasi konsep.  Mengevaluasi konseptual desain tersebut.
  3. Merancang.  Mengevaluasi prototype. Menandai dan memperbaiki masalah-masalah yang ditemukan.
  4. Pengembangan.  Melakukan pengujian secara berkala terhadap desain yang lebih dahulu dibuat dan desain yang paling terakhir dibuat. Menandai dan memperbaiki masalah-masalah yang ditemukan.

Mengemas spesifikasi desain.

Memperbarui rencana proyek

Tugas yang harus dilakukan untuk menyelesaikan analisis procurement dan keputusan perangkat lunak dan pelayanan yang dibutuhkan oleh sebuah proyek yang melibatkan solusi “membeli”

Desain sistem untuk solusi yang melibatkan perolehan produk perangkat lunak commercial off the shelf (COTS) memasukkan fase procurement dan analisis keputusan yang menekankan perangkat lunak dan pelayanan. Penyelesaian fase-fase tersebut mencakup tugas-tugas dibawah ini :

  • Meneliti kriteria dan pilihan teknis.
  • Mengumpulkan proposal (atau quotes) dari vendor.
  • Memvalidasi klaim dan performansi vendor.
  • Mengevaluasi dan merangking proposal vendor.
  • Menyerahkan (atau melepaskan) kontrak dan melakukan pertemuan dengan vendor.


0 comments:

Post a Comment