Saturday 10 March 2012

Tips menabung untuk orang yang sulit menabung

Sulit menabung? Itu yang saya alami juga. Memegang uang lebih biasanya langsung menguap begitu saja. Ujung-ujungnya uang lebih itu raib entah kemana. Kenapa orang cenderung sulit menabung? Biasanya karena merasa memegang uang lebih dari biasanya, udah deh karena kebutuhan sudah bisa terpenuhi dari nominal uang yang biasanya, jadi yah punya uang lebih yah buat senang-senang. (hihi saya doang kali yah).

Nabung Paksa
Trus gimana dong biar bisa nabung? Kalau saya sih mau ga mau harus nabung paksa. Gimana tuh nabung paksa? Yah artinya setiap mendapatkan uang, misal saat dapat gaji, dapat THR, dapat Bonus, dapat uang dari adsense mungkin... hehe, harus disisihin langsung sesuai dengan nominal tertentu.

Rumus Nominal yang ditabungin ala otaknakal :
Nominal ditabung = (Pendapatan - Biaya hidup) x 2/3


1/3 nya lagi biasanya saya gunakan untuk serep kalau terjadi kebutuhan mendadak sih. Walaupun sampai sekarang uang di bagian ini bobol juga buat jajan.
Pernah dengar sih dari teman, katanya kalau uang serep mending adalah 3x dari biaya hidup. Gunanya untuk membiayai keperluan-keperluan mendadak, genting misalnya sakit atau ada yang butuh pinjeman.

Bentuk Tabungan:
Setelah kita tahu berapa nominal yang harus ditabung, nah selanjutnya adalah dalam bentuk apa tabungan itu disimpan. Buat saya sih, bentuk tabungan harus yang susah dicairkan, biar tidak gampang untuk diambil. Berikut beberapa bentuk tabungan yang bisa dijadikan alternatif pilihan :

  1. Emas, Yang seperti kita tahu lah yah. Kalau emas itu salah satu benda yang selalu naik harganya. Untungnya lagi, emas bisa dibeli dari gram yang paling kecil sampai gede sekalipun. Mulai dari 1 gr, 2 gr, 5 gr, 10 gr dan seterusnya. Kelebihannya menabung emas ini baru terasa jika untuk menabung jangka menengah/panjang. Minimal terasa kalau sudah mencapai 3 tahun keatas lah. Kalau 1-2 tahun kayanya belum terasa. Untuk membeli emas bisa ke PT Antam langsung ataupun ke agen-agen resmi yang menjual emas.
  2. Tabungan berjangka, Adalah tabungan yang memakai sistem auto debet dari tabungan utama dengan nominal yang sudah ditetapkan oleh si nasabah. Tabungan berjangka ini sebelumnya sudah ditetapkan oleh nasabah berapa nominal per bulan yang akan di auto debet dan berapa lama jangka waktu tabungan ini berlangsung. Biasanya jangka waktu yang ditetapkan adalah per tahunan. Untuk nominalnya sih biasanya kelipatan dari 100 ribu. Keuntungannya dari tabungan berjangka ini kita tidak perlu repot untuk mentransfer nominal karena dilakukan secara auto debet. Jadinya tidak akan merasa mempunyai uang lebih. Kekurangannya biasanya karena sudah ditetapkan jangka waktu tabungan, maka bila diambil sebelum jatuh temponya maka akan dikenai biaya. Salah satu tabungan berjangka yang saya ikuti ada kebijakan bahwa bisa diambil 1/3 dari nominal yang ada dalam tabungan tersebut bila sudah mencapai 1 tahun. Jadi misal anda mengikuti tabungan berjangka ini selama 5 tahun, tiap tahunnya anda bisa mengambil 1/3 dari nominal yang sudah anda setor tanpa dikenai biaya.
  3. Dibelikan barang konsumtif, Ini saya masukkan kedalam bentuk tabungan karena secara tidak langsung masuk ke dalam menabung walau termasuk konsumtif. Membeli barang adalah suatu hal nyata kalau kita punya uang lebih yang langsung keliatan bentuknya. Misal membeli sebuah motor atau mobil atau rumah secara kredit misalnya. Daripada menguap tuh uang lebih, kalau dipakai kredit maka akan terasa kemana larinya itu uang lebih. Cara ini merupakan cara ekstrim menabung alias cara nakal lah. Daripada tidak ketauan kemana larinya uangnya. 
Itulah beberapa hal yang bisa saya tulis dalam tips menabung ala saya sendiri. Bentuk tabungan diatas adalah bentuk tabungan yang sudah saya jalani, sebenarnya masih banyak bentuk-bentuk tabungan yang lain, cuma karena saya belum menjalani, rasanya tidak etis kalau saya berkoar-koar tapi belum menjalani.

0 comments:

Post a Comment